Kamis, 19 Januari 2012

JENIS JENIS BAHAN KAOS DISTRO

Bahan untuk membuat sebuah kaos sangatlah banyak. Mulai dari Cotton, CVC (Viscose), Polyester sampai higet. Namun , untuk kaos yang berkualitas disarankan menggunakan cotton kombed & cotton cardet. Jenis kaos ini dipilih karena kualitasnya bagus, nyaman, lembut dan menyerap keringat.


Berikut ini beberapa jenis kaos yang populer digunakan sebagai bahan kaos yang banyak dipasarkan. (Jika Anda ingin belanja bahan kaos, ada baiknya untuk wilayah Bandung dapat hunting di sekitar Pasar Baru (Jalan Otista). Sepanjang jalan tersebut berderet toko grosir kaos, dimana mereka memiliki pabrik di sekitar Cigondewah, Cimahi ataupun Majalaya. Sedang untuk toko dijalan Otista merupakan outletnya.


1. Cotton

A. Combed

* Serat benang lebih halus.
* Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.
* Lembut halus
* Menyerap keringat
* Adem

B. Cardet

* Serat benang kurang halus.
* Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
* Menyerap keringat
* Adem


2. TC (TETERTON COTTON)

Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali. Ini karena pengaruh dari poliester.

3. CVC ( COTTON VISCOSE)

Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

4. POLYESTER dan PE

Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.

Demikian 4 jenis kaos yang paling dikenal sebagai bahan untuk membuat kaos.
Selamat mendesain kaos.

Oiya, kemarin saya ke pabrik kaos, berikut yang ingin saya share;
Pembuatan kaos ada tiga tahap :
1. Pembuatan benang
Proses ini dimulai pengolahan dari bahan mentah menjadi benang.

2. Perajutan
Dari bahan benang kemudian dirajut kemesin rajut. Disini ditentukan ketebalan, single knit, double knit dan lainnya. Semua bahan berwarna putih bersih sebagaimana warna benangnya.

3. Pencelupan
Proses ini adalah proses pewarnaan. Dimana kain akan dicelup dan dilembutkan sesuai dengan warna yang diinginkan.

4. Kain Jadi
Kain jadi dikategorikan menjadi 3 kategori. Warna muda, warna sedang dan warna tua. Warna tua lebih mahal dibanding dengan warna muda, karena memerlukan celupan dan bahan yang lebih banyak.

Kamis, 05 Januari 2012

teknik sablon kaos

Sablon Kaos Manual

sablon manual 130x150 Sablon Manual vs Sablon DigitalIni merupakan cara yang paling tradisional, bahkan sampai sekarangpun masih dipertahankan walau teknologi sudah mendukung cara sablon digital. Kenapa demikian ? karena:
1. Proses sablon dengan cara manual memberikan hasil yang optimal dengan kualitas sablon terbaik, tahan lama / awet.
2. Dari segi harga, tentu lebih terjangkau apalagi untuk pesanan partai besar.


3. Dapat memberikan efek pada sablon seperti high density, foaming, discharge dan puff.
Proses sablon manual memerlukan beberapa tahapan produksi yang juga harus melibatkan banyak orang didalamnya seperti proses film, afdruk, screen dan proses pengecatan sablon itu sendiri. Dari tahapan produksi yang rumit itulah, proses sablon manual juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain itu cara sablon manual juga tidak cocok untuk pesanan partai kecil karena akan berdampak pada harga yang lebih mahal. Mungkin itu yang menjadi kekurangan dari proses sablon kaos manual.

Sablon Kaos Digital

sablon digital Sablon Manual vs Sablon DigitalDi era yang digital sekarang ini, teknologi-teknologi canggih diproduksi guna mempermudah pekerjaan manusia. Ya, seperti alat sablon digital ini yang memungkinkan proses sablon lebih mudah dan efisien waktu yang lebih cepat. Tahapan produksi juga tidak serumit sablon manual, sablon digital hanya melibatkan 1 – 2 orang didalam proses pengerjaannya. Untuk bisa menghasilkan sablon kaos digital diperlukan alat seperti komputer, printer khusus sablon, kertas transfer, mesin potong dan heat press. Dengan alat-alat sablon digital tersebut maka akan menghasilkan warna yang lebih variatif bahkan bisa juga untuk mencetak foto karena proses sablon melalui alat printing. Dari segi harga, cara sablon digital bisa menjadi alternatif pilihan karena lebih murah untuk pesanan partai kecil atau satuan.
Kekurangan sablon kaos digital adalah:
1. Hasil sablon yang kurang optimal berdampak kaku dan kurang lembut jika diaplikasikan pada jenis bahan kaos Cotton (katun).
2. Tidak dapat menghasilkan efek sablon seperti high density, foaming, discharge dan puff yang hanya dapat dilakukan dengan cara sablon manual.
3. Hanya cocok diaplikasikan pada bahan jenis Polyester warna putih.
4. Harga mungkin akan lebih mahal terkait investasi pada alat-alat sablon digital tersebut.
5. Area sablon juga tidak bisa lebih besar terkait luas kertas transfer yang berukuran A4.
Sebagai tukang kaos distro atau bahasa branded-nya pengusaha clothing companny icon biggrin Sablon Manual vs Sablon Digital tentu kita wajib tahu baik buruk / untung rugi menggunakan kedua jenis sablon tersebut. Baik keduanya Sablon Manual vs Sablon Digital memiliki perbedaan terkait kelebihan dan kekurangan tersebut, jadi mungkin harus disesuaikan dengan target pasar atau keinginan konsumen saja.

Minggu, 01 Januari 2012

Teknik Sablon Baju Kaos

teknik sablon kaos smart 2 print padang Teknik Sablon Baju Kaos
Printing atau sablonan adalah elemen yang sangat penting pada sebuah kaos. Seringkali sebuah kaos justru menjadi mahal karena keberadaan sablonan. Artikel ini menceritakan beberapa teknik printing (sablonan) yang bisa diaplikasikan pada bahan kaos.
1. Rubber
Yang paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. Untuk sablon diatas dasar kain yg melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama.
Jenis sablon rubber yang umum dipakai ada 2:
1.  Rubber SW (Super White): Rubber SW bersifat lentur, dan berpori, sehingga lebih nyaman dipakai. Akan tetapi, hanya dapat diaplikasikan pada bahan kaos berwarna putih atau cerah. Jika digunakan pada bahan kaos berwarna gelap, hasil sablon akan buruk, istilahnya “nggak ngangkat”.
2. Rubber GL: Untuk bahan kaos Gelap. Kelebihannya, densitasnya lebih rapat. Akan tetapi, karena densitasnya rapat maka rubber jenis ini akan sedikit kaku. Jika desain yang diprinting/disablon besar, akan akan membuat kaos menjadi tidak nyaman dipakai.
2. Plastisol
Cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tanpa limbah dan sangat irit. Harganya lebih mahal dibandingkan Rubber biasa. Sablon ini hanya bisa dikeringkan dengan inframerah, tidak bisa dengan sinar matahari atau pengering rambut biasa.
3. Pigmen
Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.
4. Glow in the dark
Cat yg menyala saat kaos berada ditempat gelap. Bisa rubber, pigmen maupun plastisol.
5.Reflektif
Cat yang akan menyala jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya. Dari 3M.
6. Discharge
Cat dengan kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan.
7. Flocking
Cat dengan bentuk jadi seperti beludru.
8. Foam atau cat timbul
Di dunia garment international biasa disebut dengan puff print. Ada rubber, ada juga plastisol, tapi bentuk timbul keduanya berbeda.
9. High Density
Sablonan timbul dari jenis plastisol. Kalo dirubber disebutnya Foam (timbul busa) Kalo high density timbulnya bener2 kotak presisi sedang foam timbulnya melengkung.